Senin, 17 Juli 2017

INDONESIA BANJIR (SURGA) NARKOBA

Baru-baru ini terjadi penangkapan besar-besaran narkoba jenis Sabu varian terbaik di Serang Banten dengan berat 1,7 ton. Dan beberapa penangkapan dalam jumlah besar lainnya di daerah berbeda. Indonesia kini sedang menjadi target utama pengirimanbarang narkotika. Indonesia dianggap surganya penyebaran barang haram tersebut, karena dianggap masih lemahnya penegakan hukum di sini. Komisaris Besar Polisi Sulistiandriatmoko menjelaskan bahwa penggagalan penyelundupan satu ton narkoba jenis sabu tersebut baru 20 persen sisanya masih beredar di Indonesia. Dirinya mengungkapkan hal tersebut seharusnya menjadi keprihatinan bersama.

Meski Indonesia dianggap memiliki pangsa pasar yang besar, Indoensia juga dianggap memiliki hukum yang lemah dalam pemberantasan narkoba. Walau pemerintah juga menerapkan hukuman mati bagi pelakunya, slogan perang terhadap narkoba juga dimana-mana, hukum ini tidak mampu membuat nyali para pengedar dan produsen jera. Mereka malah makin gencar berlomba-lomba memasukkan narkoba dengan berbagai cara.

Lalu kenapa Indoensia masih dianggap Surga?

Disini mereka bisa menyuap aparatnya untuk bekerja sama, para bandar bisa hidup bebas tidak tersentuh hukum, selama tidak membawa barang dalam jumlah besar. Peredaran seakan dihalalkan bagi siapa saja yang berminat, tingginya jumlah pengangguran dan pencari kerja juga bisa dimanfaatkan sebagai agen pengantar atau delivery murah (transportasi online). Ada banyak orang depresi dan stres bisa dijadikan sasaran empuk untuk dijadikan pengguna tetap atau konsumen utama(terutama orang-orang kaya berduit yang dalam keadaan depresi). Bisa disisipkan dalam bungkus makanan anak dan sebagainya dan kecenderungan sebagian besar masyarakatnya pun kurang peduli (kecuali orang yang anggota keluarganya sudah jadi korban). Ada banyak faktor yang membuat bandar mendapat keuntungan dari kondisi indonesia secara keseluruhan. Indonesia walaupun dikatakan tegas terhadap pelaku narkoba, tetapi juga tidak bisa berbuat apa ketika aksi pengiriman dalam jumlah kecil bebas lalu lalang dimana-mana.

Dalam kondisi ini bisa dikatakan Indonesia sedang dalam keadaan mabuk narkoba, jumlah 20 persen dari 1,7 ton yang berhasil di tangkap, itu artinya ada sekitar 8 ton yang sudah beredar di masyarakat. Peredarannya ini tersembunyi dan senyap, perlahan tapi pasti menggerogoti generasi bangsa ini dari berbagai sisi. Dampak buruknya memang belum dirasakan saat ini, tetapi racun adiktif ini menyerang gaya hidup kita, cara berpikir kita, motifasi hidup kita. Yang lama-kelamaan akan membuat kita lemah dan tidak punya keinginan hidup,tidak punya masa depan, dan tidak punya harapan. Hal yang paling diinginkan para produsen narkoba ini adalah mereka ingin mengeruk keuntungan dari setiap tingkah ketagihan dan kecanduan para pemakainya, tujuan lainnya adalah membuat bangsa ini jatuh dalam genggaman para perampok dan perompak. Dan kelak Indonesia akan jadi markas besar tempat bersarangnya para penjahat dan pemadat serta pengekspor narkotika ke negara-negara di sekitarnya. Indonesia bukan sekedar ingin dijadikan markas besar tetapi juga sentra produksi dan jalur distribusi paling besar di kawasan Asia tenggara. Itulah tujuan utama sesungguhnya.

Kita yang saat ini sedang dinina bobokan dengan isu berbobot lokal seperti meributkan perpu ormas, angket KPK, teroris, politisasi parpol, pemindahan ibu kota, dll semua isu itu menutupi isu besar sesungguhnya yang sedang menghancurkan bangsa ini yaitu NARKOBA. Seakan tidak ada yang peduli dengan nasib bangsa ini,isu narkoba dibiarkan saja mengambang dan menguap di permukaan. Tidak ada yang serius membahas isu itu karena dianggap kecil dan tidak ada dampak besar, padahal sesungguhnya itulah inti masalah besar bangs aini didepan. Narkoba yang saat ini sudah banjir bandang, tidak isa dibendung lagi dan selanjutnya yang terjadi adalah genangan-genangan kecil akan semakin lebar dan berubah menjadi danau dan semua orang akan ikut menceburkan diri ke dalamnya karena melihat keindahan dan kesejukannya semakin lama semakin menarik perhatian orang. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...